Seorang ikhwan yang kuliah di semester akhir berazzam untuk menyempurnakan separuh dien-nya. Sebagaimana biasa, beliau pun menghubungi ustadznya dan memulai proses dari awal sampai akhirnya tiba saatnya untuk ta’aruf, yaitu dipertemukan dengan calonnya.
Tibalah hari dan jam yang telah ditentukan, dengan semangat seorang aktivis, beliau datang tepat waktu di sebuah tempat yang telah di janjikan Ustadz. Ta’aruf pun dimulai, sang ikhwan duduk disebelah murobbi, sementara agak jauh di depannya sang akhwat di temani murobbiahnya dengan posisi duduk menyamping menjauhi sudut pandangan si ikhwan.
Setelah sekian lama berlalu tak ada pembicaraan, sang murobbi berbisik pelan pada mad’unya yang malu-malu ini, “Gimana akhi, sudah lihat akhwatnya belum, sudah mantap apa belum?”
“Sudah Ustad, saya mantap sekali ustadz, akhwatnya yang sebelah kiri itu khan?”
Murobbinya kaget, wajahnya berubah agak kemerahan. “Eh..gimana antum! Yang itu istri ana!”
Nah Lho…..
Dalam Al Quran surat Annur ayat 26 Allah sudah memberikan jaminan, bahwa laki-laki yang baik akan diberi wanita-wanita yang baik pula. Jadi kalo kita bisa bersikap, bertindak dan berlaku baik, Insya Allah wanita yang baik pulalah yang akan menjadi pasangan kita,”
Sekarang yang perlu kita lakukan adalah mengintrospeksi diri kita. Apakah sudah baik. Kalau merasa belum, maka jangan terlalu banyak berharap mendapat seseorang yang baik juga.
Mengenai masalah fisik, Nabi memang pernah mengatakan carilah istri yang bagus agamanya, kalau bisa kaya dan cantik parasnya. Tapi sebaik-baik wanita adalah murah maharnya. Jadi menurutku fisik bukanlah segalanya.
”Ya. Aku memang agak picik dalam hal ini,” akunya.
”Aku juga masih ragu dengan masalah keuangan